Kamis, 01 Desember 2011

Daliza Music Centre, Reparasi Alat Musik Omzet 25 Juta


Makin besarnya minat bermusik ternyata membuka peluang bisnis servis alat-alat musik. Siapa sangka jasa reparasi ini ternyata sanggup mendulang omzet hingga puluhan juta ? Dana Suhana sudah membuktikannya. Mantan karyawan di sebuah perusahaan otomotif ini kini sukses menapaki bisnis jasanya setelah nekat mengikuti minatnya.

Dana memulai bisnisnya dengan usaha sewa peralatan musik. Saat makin berkembang Dana pun memboyong usahanya kesebuah ruko agar lebih fokus. Saat itu, ia mengaku hanya bermodalkan 30 juta yang digunakan untuk membangun studio dan membeli alat-alat musik.

Bisnisnya ternyata berkembang. Daliza, begitu ia menamakan bisnisnya, akhirnya berkembang tidak hanya sewa menyewa alat musik  dan studio tapi juga sekolah, maintenance bahkan konsultan musik. “Tahun 2008, saya putuskan untuk hengkang dari kantor tempat saya bekerja dan fokus menekuni bisnis ini” papar Dana.
Keputusannya itu ternyata tepat. Daliza makin berkembang. Namun berkembang bukan dari sisi banyaknya jasa yang ditawarkan, tapi dari makin tajamnya fokus bisnis yang dibidik.” Sekarang saya lebih memfokus kan pada servis alat musik dan terutama gitar, namu bukan mass product melainkan custom guitar” ujar Dana. Padahal saat itu custom guitar belumlah menjadi pilihan yg populer.

Tak mau menyerah Dana terus berpromosi memanfaatkan jaringan. Kini custom guitar sudah makin diminati dan produk buatannya, Syukey juga makin dicari penggemar guitar. Untuk servis Daliza mematok harga yang variatif, tergantung kerusakan.” Antara 75 rb hingga 100 rb untuk pengecekan dan 200 rb-500 rb untuk perbaikan” ungkap Dana. “Untuk set-up biaya yang diterapkan antara 100rb-250rb rupiah. Umumnya service yang dilakukan Daliza berupa setting, set-up dan characterize. Waktunya relative, bisa beberapa hari hingga 2 minggu. Seringkali terbentur di masalah spare part, terutama di produk yang after-sale servicenya jelek”paparnya lagi.

Dana mengakui dengan patokan harga seperti itu, dana bisa mengantongi keuntungan hingga 25 juta rupiah. Dana yang kini telah memiliki 5 orang karyawan mengaku bisnis ini prospeknya bagus. Pemain di bisnis ini makin banyak. Ini disebabkan makin tingginya minat bermusik di kalangan masyarakat serta makin sadarnya menggunakan produk yang berkualitas. Di indonesia custom guitar belum populer tapi sebenarnya harga tidak jauh berbeda dengan guitar biasa yang di upgrade.

Saat ini workshop Daliza mampu memproduksi 3-5 buah custom guitar tiap bulan. Sampai saat ini untuk service custom guitar sudah melayani pelanggan dari kota-kota di Jawa dan luar jawa, professional, amatir dan juga musisi yang sudah beken. (majels)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar