Kamis, 24 November 2011

Perry Tristianto Tedja Raja Factory Outlet, Modal Amplop Pernikahan


Mengawali dunia usaha dengan berjualan kaos music edition di toko-toko kaset sampai pinggiran Balai Sidang Jakarta, bermodalkan amplop pernikahan. Nama Raja Factory Outlet melekat, sebagai perintis dengan 110 FO yang  dibangunnya. Perry Tristianto kini sukses membangun 20 tempat usaha garment, kuliner dan tempat wisata dengan omzet milyaran rupiah.

Pernah makan buah strawberry di All About Strawberry sambil main flying fox? Pernah makan sosis di Rumah Sosis sambil bersepeda? Atau makan tahu dengan nuansa pom bensin di Tahu Lembang ?Tempat  wisata sekaligus kuliner yang berada di kawasan Bandung ini memang disajikan sangat unik oleh si pemiliknya.

Tidak heran banyak orang penasaran dan berbondong-bondong datang dari dalam maupun luar Bandung untuk menikmati keistimewaan kuliner dan wisatanya.Tempat wisata tadi hanya sebagian bisnis yang dimiliki oleh Perry Tristianto Tedja, seorang pengusaha yang kini memiliki 20 tempat usaha dan telah 110 kali mendirikan Factory Outlet (FO).

Insting dan naluri bisnis Perry dimulai sejak 23 tahun yang lalu, saat ia keluar sebagai karyawan di sebuah perusahaan label pada tahun 1988 dan membuatnya berjualan kaos ke toko-toko kaset. Dengan modal Rp 1.350.000 hasil dari amplop pernikahan Perry mulai membuat kaos dengan desain gambar musisi dan penyanyi terkenal di eranya kemudian dititip di toko kaset. Ternyata jualan kaos di toko kaset laku keras.

Karena kaos dagangannya dan semakin banyak orang yang mencari dimana bisa membeli kaos itu maka Perry pun membuka toko pakaian dirumahnya sendiri di kawasan Cihampelas. Pada saat itu celana jeanssedang diminati dan hampir semua toko di Cihampelas berjualan jeans. Disini insting Perry menciptakan pasar dimulai lagi. Menurutnya pasangan celana jeans adalah kaos, maka Perry pun berani buka toko kaos di Cihampelas walaupun disekitarnya toko jeans.

Semenjak Pria kelahiran Bandung 22 Februari 1960 ini membuka toko kaos di Cihampelas, seketika ibarat virus, Perry sudah memberi pengaruh terhadap pelaku bisnis di Bandung. Karena dalam waktu sekejap banyak yang ikutan berjualan kaos Cihampelas. Merasa tak cukup puas di Cihampelas,pada tahun 1993 sampai 1994 bisnis garment Perry masuk ke perumahan nasional.

Saat itu Perry hanya berharap toko pakaiannya bisa mencapai omset 500 ribu – 1 juta rupiah setiap harinya. Ternyata omsetnya tercapai sehingga Perry pun membuka bisnis garment yang lainnya. Salah satunya yang paling terkenal di Bandung, The Big Price Cut.

The Big Price Cut yang terletak di Graha Manggala Siliwangi adalah salah satu toko pakaian Perry yang fenomenal. Karena toko ini nama Perry mulai dikenal sebagai pebisnis garment.  Tidak sampai disitu , Perry semakin meramaikan dunia bisnis garment di Bandung pada tahun 1999 ketika suami dari Elen Berkah ini membuka toko pakaian bernama Factory Outlet Store atau FOS.

Berkat toko FOS, istilah Factory Outlet menjadi populer dan menjadi trendsetter bagi toko-toko baju lainnya untuk memakai nama FO. Sejak itu pula FO milik Perry terus menjamur di Bandung, bahkan Perry sudah membangun lebih dari 110 FO dengan nama yang berbeda-beda.

Memasuki tahun 2002 Perry membangun usaha yang dinamakan All About Strawberry. Setelah booming dengan buah Strawberry tahun 2005 Perry membuka usaha kuliner Rumah Sosis. Awalnya Perry hanya membuat konsep jualan sosis kecil-kecilan saja dengan target 80 gross sebulan. Namun lama kelamaan sosis milik Perrybanyak diminati dan dari situ Perry berpikir bahwa itu harus dibesarkan. Maka dibangunlah rumah sosis yang kini omsetnya 1 miliar per bulan.(els)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar