Selasa, 03 Januari 2012

Reza Nurhilman, Presiden 150 Jendral Maicih


Reza Nurhilman memang seorang Presiden RI (Republik Maicih) keripik pedas fenomenal yang dijajakan lewat twitter. Brand yang dibangun Axl-sapaan akrabnya- dari 500 mencapai puluhan ribu bungkus ditangani 150 jendral. Untuk mendapatkannya penggemar harus rela antri panjang pada mobil dimana Maicih bergentayangan.

Anak bungsu tiga bersaudara dari keluarga sederhana ini dibesarkan oleh seorang single parent, membuat Axl harus selalu bekerja keras. Selepas SMU selama empat tahun Axl tidak kuliah. Kondisi ini digunakan Axl untuk mulai berbisnis secara kecil-kecilan. Semua barang Axl jual dari mulai kaos hingga beberapa barang lainnya.

Ternyata keputusannya ini membawa Axl bertemu dengan seorang ibu-ibu paruh baya berpakaian kebaya tradisional yang mempunyai resep untuk membuat keripik pedas. Dari sinilah cikal bakal lahirnya Maicih yang membuat gempar remaja Bandung karena harus rela antre untuk mendapatkan keripik pedas ini. Nama Maicih sendiri terlahir dari kenangan masa kecil. “Maicih itu terlahir waktu saya masih kecil. Biasanya kalau saya dibawa mama kepasar, ada ibu-ibu tua memakai ciput dengan baju ala kadarnya. Setiap belanja ibu itu ngeluarin dompet kecil- biasanya hadiah dari toko emas yang ada resletingnya untuk menyimpan uang receh. Mama bilang itu dompet Maicih”, kenang Axl.

Untuk keripik hasil buatannya Axl memasarkannya di kalangan terdekat terlebih dahulu dengan cara langsung mencari konsumen sendiri. Bandung adalah kota dimana Maicih lahir dan menjadi saksi tumbuhnya keripik pedas ini.

Namun semua berubah gara-gara Twitter – sebuah sosial media gratis di Internet.”Suatu saat ada orang yang pertama kali memberikan testimoni di Twitter yang menceritakan tentang enaknya keripik Maicih. Dia teman SMA saya. Dari situ berlanjut hingga hits seperti sekarang ini”. Tambah Axl.

Semua itu berlanjut hingga banyak orang yang menceritakan di media sosial ini dengan antusias setelah mereka merasakan sensasi keripik pedas Maicih. Twitter ternyata membuat banyak orang mengenal Maicih. Reza merasa bahwa social media online adalah media promosi yang tepat untuk produknya. Selain tidak harus berpromosi berkala, hanya dengan testimonial semua berjalan seperti efek bola salju. Menciptakan efek yang bergulir dengan biaya yang relatif murah. Inilah yang Reza namakan The Power of Retweet.

Strategi yang dipilih Reza menggunakan kekuatan social media ini terbukti sukses dengan semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan Maicih. Dari awal penjualan yang hanya 500 bungkus, kini produksi Maicih sudah mencapai puluhan ribu. Keripik ini sudah berubah menjadi barang buruan fenomenal. Pembelinya rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan keripik superpedas ini. Bahkan diawal popularitasnya keripik ini pernah menimbulkan antrian panjang hingga ratusan meter.

Bersama Fajar sahabatnya, Axl juga mengkonsep bisnisnya menjadi lebih unik. Mulai dari mengeluarkan tingkat level kepedasan dari level 1 dan 5 yang dimiliki Maicih hingga sebutan unikpun menjadi salah satu cara mereka untuk distributor atau reseller, mereka menyebutnya dengan sebutan Jenderal. Tidak hanya namanya saja yang unik, cara penjualan yang dilakukan para jenderal Maicih ini pun terbilang baru. Mereka melakukan dengan cara nomaden atau berpindah-pindah lokasi. Para pembeli yang ingin mengetahuin keberadaan Maicih harus mengikutinya secara online.Informasi keberadaan para Jenderal ini bisa diakses oleh pembeli melalui akun resmi maicih yaitu @infomaicih untuk twitter.

Jika para distributor atau reseller disebut Jenderal, maka Axl sebagai pemilik adalah Presiden. Idenya adalah supaya lebih mencolok ,maka mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha Bandung ini menyebut dirinya Presiden RI (Republik Inchiers – sebutan untuk penggemar keripik Maicih.
Seperti halnya sebuah negara, Republik Inchi juga memiliki menteri-menteri yang mengurus beberapa tugas. Ada menteri perhubungan yang tugasnya mengurus distribusi  dari Bandung keluar kota hingga keluar pulau. Lalu menteri pangan yang tidak lain bagian produksi dan packaging. Ada juga menteri keuangan.

Inilah bukti dari sebuah keyakinan dan kerja keras, sosok imajiner atau benar-benar ada yang lantas menjadi sebuah brand dan media online yang disiasati dengan cerdik membuat anak muda yang belum genap dua tahun berbisnis ini sukses besar. “Dari awal saya punya keyakinan yang amat besar. Dulu saya mengejar konsumen. Walaupun sejauh apapun posisi mereka namun tetap saya kejar karena saya yakin bahwa nantinya mereka mengejar saya”katanya mantap. (majels)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar