
Sebagai agen MMBC, fasilitas yang didapat antara lain sistem
reservasi 24 jam yang berguna untuk melihat jadwal keberangkatan, melihat kursi
yang tersedia, melihat harga tiket, mencari tiket promo, booking tiket dan
mencetak tiket sendiri dengan printer. Sistem yang digunakan sama dengan agen
tiket lain dan counter penjualan tiket bisa didirikan dimana saja, dari Sabang
sampai Merauke bahkan di pelosok sekalipun.
Uniknya, sistem keagenan ini juga bisa digabungkan dengan
usaha lain seperti hotel, money changer, warung internet sampai restoran dan
minimarket. sistem online juga memungkinkan penggabungan usaha ini dengan
penjualan pulsa secara online. Agen atau cabang MMBC juga mendapat bantuan dan
konsultasi 24 jam melalui beragam pilihan saluran komunikasi mulai dari live
chat hingga SMS dan Yahoo Massanger.
Selain kemudahan menjadi agen yang hanya butuh biaya tiga
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah , MMBC juga menjanjikan presentase
komisi yang berasal dari tiket domestik dan internasional, hotel, paket tour
dan sebagainya. Sebagai sebuah bisnis online penjualan tiket pesawat online
memang menggiurkan.
MMBC Travel kini sudah memiliki cabang di lebih 30 kota di
tanah air. Namun siapa sangka kalau pergerakan awalnya hanya bermula dari
sebuah gang sempit. Pemiliknya Zulkarnaini, pria kelahiran Padang, 13 Mei 1981
adalah lulusan Fakultas Kedokteran IPB yang memperjuangkan eksistensi
perusahaan hingga makin berkembang. “Semasa kuliah saya juga sempat jualan
telor ayam kampung, telor asin dan telor puyuh ke supermarket dan swalayan di
Bogor,”ucap Zul.
Masuk kerja di sebuah bank asing di tahun 2004 tapi 3 tahun
berikutnya ia memutuskan untuk keluar dan mendirikan usaha travel ini. Hanya dalam
kurun waktu 3 tahun, Zul mampu mengembangkan sayap bisnisnya hingga ke berbagai
kota di tanah air. “Konsep usaha saya adalah keagenan tour dan travel dengan
menggunakan sistem reservasi online, pemesanan tiket pesawat. Saat ini untuk
cabang sudah ada puluhan sementara agen agen sudah ribuan,”jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar