Dari niat tulus seorang anak kecil yang ingin berbagi
kebaikan melalui internet, Yahya Harlan (13) membangun jaringan sosial,
salingsapa.com. Dimana setiap orang bisa mendengarkan dan melihat khotbah
langsung dari ustad di 12 masjid yang berbeda.
Setelah Mark Zuckerberg hadir dengan ciptaan fenomenalnya,
Facebook. Indonesia juga sempat digegerkan dengan ciptaan sebuah jaringan
sosial dari tangan seorang anak kecil, Muhammad Yahya Harlan. Bocah kelas satu
SMP Sekolah Alam Bandung ini sudah membangun sebuah jaringan sosial,
salingsapa.com. Siapa sangka jaringan sosial yang bermula dari keisengan
membuat jaringan sosial untuk keluarga besar berbuah kesuksesan.
Secara penampilan Yahya memang seperti anak kecil pada
umumnya. Namun kemampuan jeniusnya tidak bisa disamakan. Sejak umur tiga tahun
Yahya sudah mengutak atik program microsoft word, setahun kemudian Yahya sudah
bisa membuat blog. Tidak puas akan ilmu komputer, akhirnya pada waktu kelas 3 SD
Yahya membuat call center kecil-kecilan. Di tengah heboh penggunaan jejaring
sosial Facebook, anak dari pasangan Yan Harlan dan Fidriana secara tidak
sengaja melihat jaringan sosial buatan Indonesia. Dari situ, Yahya terdorong
membuat jaringan sosial khusus kalangan keluarga saja.
“Setelah berhasil membuat social network keluarga tersebut,
ayah memberi masukan bagaimana kalau aku membuat sosial network islami demi
mendapat pahala. Tujuannya aku membangun salingsapa.com ingin agar pesan-pesan
kebaikan itu menyebar dengan mudah. Karena pada dasarnya tidak semua ceramah
yang bagus itu dapat didengar semua umat, jadi aku ingin membuat jejaring
sosial dengan banyak kelebihan. Tidak sekadar menulis di wall dan memberi
comment saja,”jelas Yahya.
Setelah mendapat dukungan dari sang ayah, Yahya mulai
melakukan pengerjaan membangun jejaring sosial salingsapa.com. Yahya
menjelaskan saat membangun portal ini diawali dengan melihat dan mengacu pada
sosial network lain. Setelah itu ia kembangkan sendiri . Berikutnya membuat
design tampilan lalu diupload ke internet. Tepatnya pada bulan November 2010,
salingsapa.com mulai beroperasi sebagi jejaring sosial.
Saat pertama kali dirilis jejaring sosial ini tidak banyak
dilirik orang, masih sedikit membernya hanya dari kalangan keluarga dan temen
Yahya. Kemudian sang ayah menyuruh mensummit salingsapa.com ke milis. Ternyata
cara ini berhasil, sedikit demi sedikit masyarakat tahu salingsapa.com.
Tak ingin dinilai biasa saja, Yahya kembali memodifikasi
salingsapa.com. “Yang menarik dan membedakan salingsapa.com dengan facebook
atau jaringan sosial lainnya adanya fitur radio internet, live streaming dan
video on demand. Fitur ini tidak dimiliki sosial network lain, hanya
salingsapa.com yang punya,”jelas bocah kelahiran Bandung, 25 Juli 1998.
Dengan video streaming, member bisa melihat dan mendengarkan
ceramah-ceramah di masjid, kampus, seminar yang berlangsung dimana saja dan
disiarkan secara langsung. Dan live streaming, member dapat menyimak pencerahan
spiritual yang berlangsung di suatu masjidasal tersambung dengan koneksi
internet. Di salingsapa.com member juga bisa mengikuti pengajian secara online,
dan melakukan tanya jawab atau chat mengenai agama.

Adanya video streaming pada salingsapa.com karena sebelumnya
Yahya dan ayahnya sudah mewakafkan perangkat komputer khusus streaming kamera. Tujuannya
untuk mengambil gambar serta infrastruktur jaringan internet dengan kualitas
kecepatan yang tinggi pada setiap masjid. Total ada 12 masjid yang tersebar di
Jakarta, Bandung, Solo dan Qatar yang bisa tayang langsung video streaming. Selain
itu salingsapa.com juga mempunyai fitur AlQuran digital dan tausiyah on demand.
Jaringan sosial yang sudah mempunyai fasilitas server
di Jakarta ini sudah memiliki 513.577 member yang tersebar di 105 negara,
dengan perhitungan 75% dari penduduk Indonesia. Kedepannya salingsapa.com ingin
mengembangkan jangkauannya dan menambah fitur. “Rencananya ingin membangun
bimbingan belajar secara online. Jadi setiap member yang masih bersekolah bisa
menanyakan pelajaran sekolah yang tidak dimengerti. Nanti akan dijawab oleh
guru atau pengajar melalui video streaming. Target lainnya kami ingin
salingsapa.com melakukan live streaming di 33 titik masjid, kampus,pesantren,”tambah
Yan Harlan sang ayah. (majels)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar