Seratus empat puluh cabang salon dan lembaga pendidikan di
seluruh Indonesia dan terus bertambah setiap minggu. Siapa sangka, modal
awalnya hanya sebuah baskom dan meja rias milik ibu? Inilah sukses seorang Rudy
Hadisuwarno. Dilahirkan di Pekalongan Jawa Tengah pada tahun 1949, Rudy
Hadisuwarno adalah maestro tata rambut Indonesia. Sebuah profesi yang
digelutinya sejak usia 18 tahun. Namanya tidak hanya harum di tanah air tapi
juga di dunia. Rudy adalah contoh bagaimana profesi yang dulu tidak populer
ternyata sanggup membawanya menjadi salah satu ikon gaya hidup Indonesia. Tidak
pula banyak yang tahu bahwa creambath adalah proses perawatan rambut
ciptaannya. Bagaimana ia menjalani masa panjang menuju kesuksesannya ?
Karena masalah ekonomi keluarga saat ia hendak masuk kuliah
maka ia mengurungkan dulu niat kuliahnya dan memilih untuk mempelajari tata
rambut dari ibunya yang memang membuka salon. Rudy memutuskan membuka salon
karena bisnis ini sudah familiar buat keluarganya dan memberikan hasil yang
cukup bagus.
Awal modalnya yaitu satu baskom dan meja rias sang ibu.
Pelanggan awal adalah saudara, teman kuliah, tetangga dan kenalan. Harga
jasanya hanya 1500 rupiah.
Awalnya keluarga keberatan bila Rudy memilih dunia tata
rambut sebagai profesinya karena harus meninggalkan kuliah. Tapi dengan janji
bahwa suatu saat ia akan melanjutkankuliah maka ia diberi keleluasaan untuk
mengembangkan usaha salonnya.
Dan kini cerita sang maestro tata rambut Indonesia telah
berubah. Dibawah Rudy Hadisuwarno Organization (RHO) bisnis Rudy berkembang
pesat. Lebih dari 140 outlet salon dan sekolah kecantikan di seluruh Indonesia
telah berdiri dan jumlahnya terus berkembang terus. RHO juga menjalankan Rudy
Hadisuwarno Exclusive Salon dan Salon Rudy by Rudy Hadisuwarno yang membidik
segmen berbeda. Selain itu dikembangkan juga jaringan salon bagi remaja, Brown
Salon dan salon khusus anak-anak, Fun Cuts dan Kiddy Cuts. Selain salon dan
sekolah, RHO juga mengelola jaringan spa, Paras Body and Soul dan Herbaroma Spa
by Rudy Hadisuwarno.
Sebagai profesional, prestasi Rudy di dunia tata rambut dan
fashion pada umumnya tidak main-main. Namun prestasinya itu ia raih dengan
kerja keras yang panjang. Usai menyelesaikan pendidikan tata rambut pertama di
Jakarta, bermodalkan uang tabungannya Rudy melanglang buana ke Eropa dan
Amerika; Paris, London dan San Fransisco. Ia juga menyambangi Tokyo. Semuanya
untuk belajar tata rambut. Eropa dan Amerika pada saat itu bukan pilihan yang
lazim untuk tata rambut. Namun Rudy punya alasan sendiri. “Indonesia punya
kultur sendiri. Yang terbaik adalah belajar dari kultur timur dan barat
bersama-sama”
Semua kerja keras dan kegigihan Rudy diganjar puluhan
penghargaan bergengsi. Rudy adalah anggota Intercoiffure, perhimpunan ahli tata
rambut profesional sedunia yang berpusat di Paris. Ia juga anggota Comite
Artistique de la Coiffure Francaise, organisasi penata rambut di paris yang
memiliki reputasi sangat tinggi di dunia tata rambut. Dari ICD Mondial, Rudy dianugerahi
Medaille de Chevalier de la Chevalerie Intecoiffure Mondial – penghargaan
tertinggi bagi penata rambut yang berkontribusi mengembangkan profesi tata
rambut di dunia. Di dalam negeri, Presiden Soeharto menganugerahinya Satya
Lencana Pembangunan sebagai penghargaan atas jasanya mengembangkan pendidikan
luar sekolah di bidang tata rambut dan kecantikan. (majels)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar